2 Fiqih. Objek pembahasan ilmu kalam dengan fiqih memang beda. Kalau ilmu kalam membicarakan tentang aqidah yang seharusnya di miliki oleh setiap orang muslim, maka fiqih ini membahas tentang hal-hal yang bertautan dengan hukum-hukum pembuatan lahir, meliputi ibadah, mu'amalah, perkawinan, pidana, waris, dan lain-lain.
Aliranlain yang menjadi sorotan adalah aliran Asy'ariyah, aliran ini muncul karena ketidakpuasan Abdul-Hasan Ali bin Ismail Al-Asy'ary terhadap pemikiran Mu'tazilah yang dirasakan sudah terlalu memuja akal-pikiran. Aliran Asy'ariyah ini meletakkan akal dan tekstual sebagai pondasi untuk menjelaskan konsep teologi dan ilmu kalam. [3] Penganut paham dari Asy'ary ini kemudian disebut
Olehkarena itu, dalam makalah ini akan dibahas tentang Ilmu Kalam ( Ilmu Tauhid ) yakni ilmu yang membahas tentang pemikiran dan kepercayaan tentang ketuhanan. Dalam kehidupan sehari-hari kita banyak menjumpai perbedaan-perbedaan pemikiran dan aqidah yang mengiringi, kita harus pandai dalam memilih dan memilahnya dengan berlandaskan Al-qur
Iamenambahkan, "Fondasi tasawuf ialah pengetahuan tentang tauhid, dan setelah itu memerlukan manisnya keyakinan dan kepastian; apabila tidak demikian maka tidak akan dapat mengadakan penyembuhan 'hati'." Hubungannya; Dilihat dari titik persamaan dan perbedaan antara ilmu kalam, tasawuf dan filsafat, maka penulis dapat merumuskan hubungan
Pertama Al Quran mengajak kepada tauhid dan kenabian serta golongan-golongan tentang kepercayaan tauhid. Perbedaan metode antara Ilmu kalam dan Al Quran, adalah Al Qur'an tidak menyusun dalil-dalilnya secara logika. Qur'an juga tidak menggunakan istilah-istilah filsafat, seperti jauhar, arad, dan lain sebagainya.
Lmiti5F. Pengertian Ilmu Kalam – Apakah Grameds tahu bahwa ternyata keberadaan ilmu kalam itu menjadi salah satu dari ilmu pengetahuan yang harus dipelajari oleh kaum muslim? Yap, keberadaan ilmu kalam ini juga sama pentingnya dengan ilmu tauhid dan ilmu fiqh. Meskipun memang diakui bahwa banyak orang yang belum terlalu memahami akan kajian dari ilmu kalam ini. Padahal sebenarnya, keberadaan ilmu kalam telah ada sejak zaman Rasulullah SAW, tetapi kala itu belum dikenal dengan istilah demikian. Mengingat kita semua sebagai umat muslim wajib meneladani kebenaran akan Rasul-Rasul Allah, maka itulah mengapa ilmu kalam ada. Bahkan banyak ulama yang turut berkontribusi untuk menjawab eksistensi akan ilmu ini. Lalu sebenarnya, apa sih ilmu kalam itu? Apa saja ruang lingkup dari ilmu kalam? Bagaimana sejarah perkembangan dari ilmu kalam hingga saat ini? Apakah ilmu kalam memiliki hubungan dengan ilmu lain yakni ilmu filsafat dan ilmu tasawuf? Nah, supaya Grameds memahami akan hal tersebut, yuk simak ulasan berikut ini! Pengertian Ilmu KalamDefinisi Ilmu Kalam Menurut Para AhliRuang LingkupNama Lain dalam Ilmu Kalam1. Ilmu Tauhid2. Ilmu Ushuluddin3. Ilmu Aqidah atau Aqa’idSejarah Ilmu KalamFaktor InternalFaktor EksternalSumber-Sumber Ilmu Kalam1. Al-Quran2. Hadits3. Pemikiran ManusiaHubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Keislaman LainnyaHubungan Ilmu Kalam dengan Filsafat IslamHubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu TasawufHubungan Ilmu Kalam dengan SyariatHubungan Ilmu Kalam dengan Al-QuranHubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu UshuluddinHubungan Ilmu Kalam dengan TauhidHubungan Ilmu Kalam dengan Ushul FiqihHubungan Ilmu Kalam dan Ilmu AqidahHubungan Ilmu Kalam dengan Syariah/HukumRekomendasi Buku & Artikel TerkaitKategori Ilmu Berkaitan Agama IslamMateri Agama Islam Jika secara harfiah, istilah “kalam” ini artinya perkataan’ atau percakapan’. Sementara secara terminologi, ilmu kalam adalah ilmu yang membicarakan mengenai wujud Allah SWT, sifat-sifat yang mesti ada pada-Nya, sifat-sifat yang tidak ada pada-Nya, sifat-sifat yang mungkin ada pada-Nya, hingga Rasul Allah untuk menetapkan kebenaran akan kerasulannya. Jika Grameds masing merasa asing dengan nama ilmu ini, wajar saja sebab biasanya orang-orang menyebut Ilmu Kalam ini sebagai Ilmu Tauhid. Definisi Ilmu Kalam Menurut Para Ahli Beberapa ulama juga turut mengemukakan mengenai definisi dari Ilmu Kalam ini, misalnya Menurut Al-’iji, Ilmu Kalam adalah sebuah ilmu yang memberikan kemampuan untuk menetapkan aqidah agama Islam dengan mengajukan argumen guna melenyapkan keraguan yang ada. Menurut Ibnu Khaldun, Ilmu Kalam ini adalah sebuah ilmu yang mengandung adanya argumen-argumen secara rasional untuk membela aqidah iman dan mengandung penolakan terhadap golongan bid’ah perbuatan-perbuatan baru tanpa ada contoh sebelumnya yang di dalam aqidah, menyimpang dari mazhab salah dan ahlussunnah. Beliau juga berpendapat bahwa ilmu ini nantinya berisikan alasan-alasan mengapa kita harus mempertahankan kepercayaan-kepercayaan iman, tentu saja dengan menggunakan dalil-dalil pikiran dan berisikan bantahan terhadap orang-orang yang menyeleweng dari kepercayaan Salaf dan ahlusSunnah. Menurut Hasbi al-Shiddieqy, keberadaan Ilmu Kalam atau Ilmu Tauhid ini adalah ilmu yang membicarakan tentang cara-cara menetapkan akidah agama dengan menggunakan dalil-dalil yang meyakinkan, baik itu dalil naqli, aqli, maupun dalil wijdani. Nah, dari beberapa pendapat ahli mengenai apa itu Ilmu Kalam dapat disimpulkan bahwa Ilmu Kalam atau Ilmu Tauhid adalah ilmu yang membicarakan akan bagaimana menetapkan kepercayaan-kepercayaan agama Islam dengan adanya bukti-bukti yang valid. Kepercayaan-kepercayaan tersebut melingkup pada Allah SWT beserta sifat-Nya, rasul, wahyu, akhirat, iman, dan lainnya. Adapun mengapa ilmu ini disebut dengan Ilmu Kalam, karena Persoalan yang terpenting untuk dijadikan pembicaraan pada abad permulaan Hijriah adalah apakah Kalam Allah Al-Quran itu termasuk Qadim atau Hadis?’. Maka dari itu, keseluruhan dari ilmu menggunakan nama tersebut dan menjadikannya sebagai salah satu bagian terpenting dalam kajiannya. Dasar dari Ilmu Kalam ialah dalil-dalil pikiran dan pengaruh dalil pikiran ini tampak jelas terutama dalam pembicaraan para Mutakallimin ahli teologi Islam. Ruang Lingkup Perlu dipahami sekali lagi bahwa objek kajian dalam Ilmu Kalam memang sedikit lebih rumit dan bahkan mampu menimbulkan perdebatan panjang di aliran-aliran teologi Islam. Secara singkat, pokok permasalahan yang dibahas dalam Ilmu Kalam terletak pada 3 persoalan ruang lingkup, yakni Qismul Ilahiyat, yakni esensi keberadaan Tuhan beserta sifat-sifat-Nya. Hal-hal yang dibicarakan adalah tentang Sifat-sifat Tuhan. Apakah memang ada Sifat Tuhan atau tidak. Masalah ini diperdebatkan oleh aliran Mu’tazilah dan Asy’ariyah. Qudrat dan Iradat tuhan. Persoalan diperdebatkan pada aliran Qadariyah dan Jabariyah. Persoalan akan kemauan bebas manusia. Masalah ini berkaitan erat dengan Qudrat dan Iradat Tuhan. Masalah Al-Quran. Apakah makhluk atau tidak, serta apakah Al-Quran azali atau baharu. Qismul Nububiyah, yakni hubungan yang memperhatikan antara Tuhan dengan makhluk-Nya. Hal-hal yang dibicarakan adalah tentang Utusan-utusan Tuhan yang telah ditetapkan untuk melakukan pekerjaan tertentu, yaitu Malaikat. Wahyu yang disampaikan oleh Tuhan kepada Rasul-Nya baik secara langsung maupun melalui perantara Malaikat. Para Rasul itu sendiri yang menerima perintah dari Tuhan untuk menyampaikan ajaran kepada umat manusia. Qismul Al-Sami’yat, yakni persoalan yang berkaitan dengan kehidupan sesudah mati. Hal-hal yang dibicarakan adalah tentang Hari kebangkitan manusia kembali di akhirat. Hari perhitungan. Shiratal Mustaqim jembatan. Persoalan yang berhubungan akan tempat pembalasan, baik itu surga atau neraka. Nama Lain dalam Ilmu Kalam Penggunaan istilah “kalam” dalam Ilmu Kalam ini kerap kali menjadikan orang awam merasa asing akan keberadaannya. Maka dari itu, terdapat nama lain untuk Ilmu Kalam ini, yakni 1. Ilmu Tauhid Dinamakan sebagai Ilmu Tauhid sebab membicarakan mengenai keesaan Allah SWT. Menurut ulama-ulama Ahl al-Sunnah, Tauhid adalah bahwa Allah SWT itu Esa dan dzat-Nya, tidak terbagi-bagi, Esa dalam sifat-sifat-Nya, yang azali, tiada tara bandingan bagi-Nya, Esa dalam perbuatan-perbuatan-Nya, dan tidak ada sekutu bagi-Nya. 2. Ilmu Ushuluddin Dinamakan sebagai Ilmu Ushuluddin karena membahas mengenai prinsip-prinsip agama Islam. Tidak hanya prinsip-prinsip agama saja, tetapi juga pada prinsip kepercayaan agama dengan dalil-dalil yang qat’i Al-Quran dan hadis Mutawatir serta dalil-dalil fikiran. 3. Ilmu Aqidah atau Aqa’id Dinamakan sebagai Ilmu Aqidah atau Aqa’id karena membicarakan mengenai kepercayaan Islam. Syekh Thahir al-Jazairi 1851-1919 juga menerangkan bahwa akidah Islam ialah hal-hal yang diyakini oleh umat muslim, artinya mereka menetapkan atas kebenaran yang ada. Sejarah Ilmu Kalam Apakah Grameds tahu bahwa Ilmu Kalam ternyata termasuk dalam empat disiplin keilmuan dalam kajian agama Islam? Yap, tiga lainnya adalah Ilmu Fiqh, Tasawuf, dan Falsafah. Jika dalam Ilmu Fiqh lebih membahas mengenai segi-segi formal dalam peribadatan dan hukum Islam. Kemudian dalam Ilmu Tasawuf lebih membahas mengenai segi-segi penghayatan dan pengalaman keagamaan yang bersifat pribadi. Sementara dalam Ilmu Falsafah lebih membahas mengenai hal-hal yang bersifat perenungan spekulatif tentang hidup ini. Sejarah awal munculnya Ilmu Kalam adalah sejak wafatnya Nabi Muhammad SAW, yang kala itu muncullah persoalan di kalangan umat Islam mengenai siapa yang hendak menjadi pengganti Nabi Khalifatul Rasul. Hal tersebut kemudian diatasi dengan diangkatnya Abu Bakar As-Shiddiq sebagai khalifah. Setelah Beliau wafat, kekhalifahan dipimpin oleh Umar bin Khattab yang pada kala itu umat Islam tampak tegar dalam mengalami ekspansi seperti kejazirahan dari Arabian, Palestina, Syiria, sebagian wilayah Persia, hingga Romawi dan Mesir. Setelah masa kekhalifahan Umar bin Khattab berakhir, maka diangkatkan Utsman bin Affan menjadi khalifah pengganti Umar. Utsman ini masih termasuk dalam golongan Quraisy yang kaya raya, keluarganya juga terdiri dari orang-orang Aristokrat Makkah yang memiliki pengalaman dagang dan pengetahuan administrasi. Pengetahuan itu dimanfaatkan dalam memimpin administrasi di daerah-daerah yang ada di luar semenanjung Arabiah. Namun sayangnya, pada masa tersebut justru cenderung terjadi nepotisme sehingga terjadilah ketidakstabilan di kalangan umat Islam. Bahkan banyak sekali penentang yang tidak setuju pada kepemimpinan Utsman, hingga akhirnya Beliau tewas terbunuh oleh pemberontak dari Kufah, Basrah, dan Mesir. Setelah Utsman wafat, maka Ali Abi Thalib terpilih sebagai calon khalifah selanjutnya. Namun, Beliau langsung mendapatkan tantangan dari pemuka-pemuka lainnya yang juga ingin menjadi khalifah, sebut saja ada Thalhah, Zubair, dan Aisyah. Peristiwa tersebut dikenal dengan Perang Jamal. Kemudian, ada juga tantangan yang datang dari Muawiyah bin Abi Sufyan yang kala itu ingin menjadi khalifah dan menuntut Ali supaya menghukum para pembunuh-pembunuh dari Utsman. Atas adanya peristiwa-peristiwa itu muncullah Teologi mengenai asal muasal sejarah keberadaan Ilmu Kalam. Pada masa Nabi Muhammad SAW, keberadaan Ilmu Kalam ini memang sudah ada tetapi belum dikenal dengan istilah demikian. Baru dikenal pada masa berikutnya, tepatnya setelah ilmu-ilmu keIslaman lainnya muncul satu persatu. Terutama ketika orang-orang telah banyak membicarakan mengenai kepercayaan alam gaib metafisika. Dari adanya peristiwa-peristiwa politis dan historis yang terjadi di masa lalu itulah, menumbuhkan faktor penyebab munculnya Ilmu Kalam, yakni Faktor Internal Keberadaan Al-Quran selain mengajak kaum-Nya untuk mempercayai kenabian dan hal-hal yang berhubungan dengan hal tersebut, menyinggung pula adanya golongan-golongan dan agama-agama yang ada di masa Nabi Muhammad SAW. Al-Quran tidak membenarkan kepercayaan mereka dan membantahnya dengan alasan-alasan sebagai berikut Sebagai golongan yang mengingkari agama dan keberadaan Tuhan, serta mengatakan juga bahwa merekalah yang menyebabkan kebinasaan dan kerusakan, sebagaimana disebutkan dalam Al-Jatsiyah ayat 24. Sebagai golongan-golongan syirik, sebagaimana disebutkan dalam Al-Maidah ayat 116. Sebagai golongan-golongan kafir, sebagaimana disebutkan dalam Al-Isra’ ayat 94. Sebagai golongan-golongan munafik, sebagaimana disebutkan dalam Ali Imran ayat 154. Adanya nas-nas yang kelihatannya saling bertentangan, sehingga datanglah orang-orang yang mengumpulkan ayat tersebut dan mem-filsafatnya. Faktor Eksternal Banyak di antara pemeluk-pemeluk agama Islam, yang dulunya beragama Yahudi, Masehi, dan lainnya. Setelah mereka “tenang” dari tekanan, mulailah mereka mengkaji kembali akidah-akidah agama mereka dan mengembangannya ke dalam Islam. Golongan Islam yang ada pada zaman dulu, terutama golongan Mu’tazilah memusatkan perhatiannya untuk penyiaran Islam dan membantah alasan bahwa mereka memusuhi Islam, dengan cara mengetahui secara sebaik-baiknya akidah-akidah mereka. Para Mutakallimin hendak mengimbangi lawan-lawannya menggunakan filsafat, sehingga mereka mempelajari logika dan filsafat. Ilmu Kalam disebut-sebut sebagai ilmu yang dapat berdiri sendiri pada masa Daulah Dani Abbasiyah, terutama pada kala kepemimpinan khalifah al-Makmun, yang dipelopori oleh dua orang tokoh Islam yakni Abu Hasan al-Asy’ari dan al-Maturidi. Sumber-Sumber Ilmu Kalam Keberadaan Ilmu Kalam ini tetap menjadikan Al-Quran dan Hadist sebagai sumber utama kajian mereka dalam upaya menerangkan wujud Allah SWT, sifat-sifat-Nya, dan persoalan aqidah Islam lainnya. Nah, berikut sumber-sumber kajian dari Ilmu Kalam. 1. Al-Quran Dalam kitab suci ini, banyak sekali ayat yang membicarakan mengenai masalah ketuhanan. Misalnya pada Al-Ikhlas ayat 3-4 yang berarti “Allah tidak beranak dan tidak pula diperanakan”“dan tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya” 2. Hadits Dalam hadits Nabi Muhammad SAW, banyak membicarakan mengenai masalah-masalah yang juga dibahas dalam Ilmu Kalam. Diantaranya adalah hadits Nabi yang menjelaskan mengenai hakikat keimanan dan terpecahnya golongan, yakni “Hadits ini diriwayatkan dari Abdullah bin Umar. Ia mengatakan bahwa Rasulullah pernah bersabda Akan menimpa umatku apa yang pernah menimpa bani Israil ….Bani Israil telah terpecah belah menjadi 72 golongan dan umatku akan terpecah belah menjadi 73 golongan. Semuanya akan masuk neraka, kecuali satu golongan,’ Siapa mereka itu, wahai Rasulullah’ Tanya para sahabat. Rasulullah menjawab, Mereka itu adalah yang mengikuti jejakku dan sahabat-sahabatku,.” At-Tirmidzi 3. Pemikiran Manusia Yakni berupa pemikiran yang memang dikeluarkan oleh umat Islam maupun non-muslim. Mengingat bahwa Islam telah menggunakan pemikiran-pemikiran rasional untuk menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan ayat-ayat dalam Al-Quran, terutama yang belum jelas maksudnya bahkan sebelum filsafat Yunani masuk. Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Keislaman Lainnya Keberadaan Ilmu Kalam tentu saja memiliki hubungan dengan ilmu keIslaman lainnya, yakni berupa Hubungan Ilmu Kalam dengan Filsafat Islam Banyak para ahli yang berpendapat bahwa Ilmu Kalam dan filsafat Islam itu memiliki hubungan, sebab pada dasarnya Ilmu Kalam juga membahas mengenai ilmu ketuhanan dan keagamaan. Sementara dalam filsafat Islam membahas mengenai pembuktian intelektualnya. Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Tasawuf Dalam kaitannya dengan Ilmu Kalam, keberadaan Ilmu Tasawuf ini memiliki fungsi berupa Sebagai pemberi wawasan spiritual dalam pemahaman Ilmu Kalam. Penghayatan yang mendalam lewat hati terhadap Ilmu Kalam ini menjadikannya lebih terhayati dan dapat diaplikasikan dalam perilaku. Maka dari itu, keberadaan Ilmu Tasawuf dapat disebut sebagai penyempurna dari Ilmu Kalam. Berfungsi sebagai pemberi kesadaran rohaniah dalam perdebatan-perdebatan yang ada di Ilmu Kalam. Hubungan Ilmu Kalam dengan Syariat Dalam agama Islam, keberadaan Ilmu kalam itu dasar di atasnya dibangun melalui syariat. Jika diibaratkan, maka syariat tanpa adanya Ilmu Kalam bagaikan bangunan yang tergantung di awang-awang tanpa adanya sandaran. Hubungan Ilmu Kalam dengan Al-Quran Seperti yang disinggung sebelumnya, keberadaan Al-Quran memiliki keterkaitan yang tidak dipisahkan dengan Ilmu Kalam, sebab dijadikan sebagai sumber utamanya. Al-Quran memiliki pembahasan tentang Tuhan baik berupa dzat, sifat, asma, perbuatan, dan tuntutan, sementara Ilmu Kalam akan membahas mengenai keesaan Allah SWT. Hubungan Ilmu Kalam dengan Ilmu Ushuluddin Sebenarnya, ilmu Kalam ini adalah nama populer dari Ilmu Ushuluddin. Dalam Ilmu Ushuluddin yang juga dikenal Ilmu Teologi Ketuhanan membahas mengenai pokok-pokok dasar agama berupa akidah, tauhid, dan i’tikad keyakinan tentang rukun Iman ke-6. Hubungan Ilmu Kalam dengan Tauhid Ilmu Kalam adalah ilmu yang membahas mengenai Tuhan dan mendasarkan argumennya pada logika atau rasio sebagai pembuktian terhadap argumen naqli atau teks. Sementara Tauhid adalah bentuk kepercayaan kepada Tuhan Yang Maha Esa dengan mengesakan Tuhan dan tidak ada sekutu bagi-Nya. Maka dari itu, Ilmu Kalam dan Tauhid sama-sama membahas mengenai Ketuhanan. Hubungan Ilmu Kalam dengan Ushul Fiqih Menurut Abu Hanifah, keberadaan Ilmu Fiqih terbagi ke dalam dua hal yakni Fiqh Al-akbar dan Fiqh Al-Ashgar. Dalam Fiqih al-Akbar membahas mengenai keyakinan, pokok agama, dan ketauhidan. Sementara dalam Fiqh Al-Asghar membahas mengenai cara beribadah. Nah, jadi hubungan antara Ilmu Kalam dengan Ushul Fiqih adalah sama-sama membahas mengenai keyakinan dan ketauhidan terutama dalam Fiqh Al-Akbar. Selain itu, keduanya juga sama-sama menggunakan Al-Quran dan Hadits sebagai sumber utamanya. Hubungan Ilmu Kalam dan Ilmu Aqidah Ilmu Aqidah adalah ilmu yang membicarakan mengenai perkara-perkara yang berkaitan dengan keyakinan terhadap Allah SWT dan sifat-sifat kesempurnaan-Nya. Nah, dalam Ilmu Kalam juga membahas hal-hal demikian. Hubungan Ilmu Kalam dengan Syariah/Hukum Syariah adalah seluruh ajaran Islam yang berupa norma-norma ilahiyah, baik yang mengatur pada tingkah laku batin maupun tingkah laku konkrit. Nah, dalam Ilmu Kalam juga membahas mengenai syariah ini. Nah, itulah ulasan mengenai apa itu Ilmu Kalam dan hubungannya dengan ilmu Islam lainnya. Apakah Grameds tertarik untuk mempelajari Ilmu Kalam Ini? Rekomendasi Buku & Artikel Terkait Sumber Hasbi, Muhammad H. 2015. Ilmu Kalam Memotret Berbagai Aliran Teologi Dalam Islam. Yogyakarta Trust Media Publishing. Komarudin, Didin. 2015. Studi Kalam I. Bandung Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat. Syarifudin, Achmad. 2015. Pemikiran Islam Tauhid dan Ilmu Kalam. Palembang Noer Fikri Offset. Baca Juga! Mengenal 20 Sifat Mustahil Allah SWT Pengetrian Ta’awun Menurut Agama Islam Pengertian Tasamuh dan Penerapannya Kumpulan Doa Sehari-Hari Untuk Memudahkan Aktivitas Konsep dan Contoh Mudharabah Dalam Kehidupan Manfaat dan Keutamaan Ikhlas Mengenal 20 Sifat Wajib Allah SWT Pengertian dan Jenis Ibadah Dalam Islam Mukjizat Nabi Saleh dan Kisahnya Bersama Kaum Tsamud Apa Makna Dari Laulul Mahfudz? ePerpus adalah layanan perpustakaan digital masa kini yang mengusung konsep B2B. Kami hadir untuk memudahkan dalam mengelola perpustakaan digital Anda. Klien B2B Perpustakaan digital kami meliputi sekolah, universitas, korporat, sampai tempat ibadah." Custom log Akses ke ribuan buku dari penerbit berkualitas Kemudahan dalam mengakses dan mengontrol perpustakaan Anda Tersedia dalam platform Android dan IOS Tersedia fitur admin dashboard untuk melihat laporan analisis Laporan statistik lengkap Aplikasi aman, praktis, dan efisien
perbedaan ilmu kalam dan ilmu tauhid – Ilmu kalam dan ilmu tauhid merupakan dua hal yang berbeda yang berasal dari Islam. Kalam merupakan cabang ilmu filsafat yang berkaitan dengan masalah teologis, sementara tauhid merupakan cabang ilmu yang berfokus pada pengetahuan mengenai keesaan Allah. Keduanya memiliki perbedaan yang signifikan, yang dapat dilihat dari cara pandang, tujuan, dan perbedaan konsep mendasar. Perbedaan utama antara ilmu kalam dan ilmu tauhid adalah cara pandangnya. Ilmu kalam adalah sebuah cabang filsafat yang mengeksplorasi masalah teologi melalui cara berpikir rasional. Ilmu kalam umumnya dipengaruhi oleh falsafah Yunani dan telah mengembangkan beberapa konsep seperti teori atau tesis tentang kewajiban, takdir, hari kiamat, dan lain-lain. Sementara itu, ilmu tauhid merupakan cabang ilmu yang berfokus pada pengetahuan mengenai keesaan Allah, yang berdasarkan pada injil dan Al-Quran. Selain itu, tujuan ilmu kalam dan ilmu tauhid juga berbeda. Tujuan ilmu kalam adalah untuk menjelaskan dan memahami masalah teologi melalui cara berpikir rasional. Ilmu kalam juga bertujuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan dasar tentang agama melalui argumen-argumen berdasarkan logika. Sementara tujuan dari ilmu tauhid adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memahami keesaan-Nya. Selain itu, konsep mendasar antara ilmu kalam dan ilmu tauhid juga berbeda. Konsep dasar dari ilmu kalam adalah bahwa semua masalah teologi dapat diselesaikan melalui logika dan argumen yang rasional. Sementara itu, konsep mendasar dari ilmu tauhid adalah bahwa hanya Allah yang dapat menyelesaikan masalah teologi dan kita harus menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Kesimpulannya, ilmu kalam dan ilmu tauhid merupakan dua cabang ilmu yang berbeda yang berasal dari Islam. Perbedaan utama antara keduanya terletak pada cara pandang, tujuan, dan konsep mendasar. Ilmu kalam adalah sebuah cabang filsafat yang mengeksplorasi masalah teologi melalui cara berpikir rasional, sedangkan ilmu tauhid berfokus pada pengetahuan mengenai keesaan Allah. Tujuan keduanya juga berbeda, dimana tujuan ilmu kalam adalah untuk menjelaskan dan memahami masalah teologi melalui cara berpikir rasional, sementara tujuan ilmu tauhid adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah. Summary 1Penjelasan Lengkap perbedaan ilmu kalam dan ilmu tauhid1. Ilmu kalam dan ilmu tauhid adalah dua cabang ilmu yang berasal dari Islam2. Perbedaan utama antara ilmu kalam dan ilmu tauhid adalah cara pandangnya 3. Ilmu kalam adalah sebuah cabang filsafat yang mengeksplorasi masalah teologi melalui cara berpikir rasional4. Ilmu tauhid berfokus pada pengetahuan mengenai keesaan Allah5. Tujuan ilmu kalam adalah untuk menjelaskan dan memahami masalah teologi melalui cara berpikir rasional6. Tujuan ilmu tauhid adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memahami keesaan-Nya7. Konsep mendasar dari ilmu kalam adalah bahwa semua masalah teologi dapat diselesaikan melalui logika dan argumen yang rasional8. Konsep mendasar dari ilmu tauhid adalah bahwa hanya Allah yang dapat menyelesaikan masalah teologi dan kita harus menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya Penjelasan Lengkap perbedaan ilmu kalam dan ilmu tauhid 1. Ilmu kalam dan ilmu tauhid adalah dua cabang ilmu yang berasal dari Islam Ilmu Kalam dan Ilmu Tauhid adalah dua cabang ilmu yang berasal dari Islam. Kedua cabang ilmu ini memiliki tujuan yang berbeda dan memiliki manfaat yang berbeda pula. Pada dasarnya, Ilmu Kalam adalah cabang ilmu yang membahas tentang segala hal yang berkaitan dengan ajaran Islam. Ini meliputi teologi, filsafat, dan ilmu pengetahuan. Ilmu Kalam juga merupakan cabang ilmu yang membahas tentang argumentasi dan logika yang terkait dengan ajaran Islam. Ini termasuk membahas masalah kebenaran atau ketidakbenaran dari ajaran-ajaran Islam. Sedangkan, Ilmu Tauhid adalah cabang ilmu yang membahas tentang monoteisme atau keyakinan pada satu Tuhan. Ini meliputi keyakinan tentang sifat dan atribut-atribut Tuhan, argumen yang mendukung keyakinan tersebut, dan bahkan hubungan antara Tuhan dan makhluk. Ilmu Kalam memiliki tujuan untuk memahami dan menjelaskan ajaran-ajaran Islam. Hal ini dilakukan melalui penggunaan argumentasi dan logika. Tujuannya adalah untuk menjelaskan dan memahami konsep-konsep dari Islam, seperti kebenaran ajaran-ajaran dan pemahaman yang lebih mendalam tentang Islam. Sementara itu, Ilmu Tauhid memiliki tujuan untuk memahami dan mengimplementasikan ajaran-ajaran Islam. Tujuannya adalah untuk mencapai kesadaran spiritual dalam beribadah dan mengikuti ajaran-ajaran Islam. Tujuannya adalah untuk mencapai kesadaran spiritual dalam melakukan ibadah dan menghormati Tuhan. Perbedaan utama antara Ilmu Kalam dan Ilmu Tauhid adalah tujuan utama dari masing-masing cabang ilmu. Ilmu Kalam bertujuan untuk memahami dan menjelaskan ajaran-ajaran Islam, sedangkan Ilmu Tauhid bertujuan untuk mengimplementasikan dan menghormati ajaran-ajaran Islam. Perbedaan lain antara kedua cabang ilmu ini adalah bahwa Ilmu Kalam menggunakan argumentasi dan logika untuk menjelaskan ajaran-ajaran Islam. Sedangkan Ilmu Tauhid menggunakan spiritualitas dan kesadaran diri untuk menghormati dan mengimplementasikan ajaran-ajaran Islam. Kedua cabang ilmu ini memiliki manfaat yang berbeda-beda. Ilmu Kalam bermanfaat untuk memahami dan menjelaskan ajaran-ajaran Islam. Hal ini membantu orang untuk memahami dan menghargai keyakinannya terhadap Islam. Ilmu Tauhid bermanfaat untuk mengimplementasikan dan menghormati ajaran-ajaran Islam. Hal ini membantu orang untuk mengikuti dan menghormati keyakinannya terhadap Islam. Kesimpulannya, Ilmu Kalam dan Ilmu Tauhid adalah dua cabang ilmu yang berasal dari Islam. Kedua cabang ilmu ini memiliki tujuan dan manfaat yang berbeda-beda, dan membantu orang untuk memahami dan menghormati keyakinannya terhadap Islam. 2. Perbedaan utama antara ilmu kalam dan ilmu tauhid adalah cara pandangnya Ilmu kalam dan ilmu tauhid merupakan dua cabang ilmu yang berbeda dalam agama Islam. Ilmu kalam adalah sebuah cabang ilmu teologi yang berfokus pada pemikiran dan diskusi mengenai ajaran Islam dalam konteks filosofis. Sementara itu, ilmu tauhid adalah sebuah cabang ilmu yang berfokus pada ajaran-ajaran akhlak dan moral Islam, dan lebih menekankan pemahaman akan hakikat Tuhan. Perbedaan utama antara ilmu kalam dan ilmu tauhid adalah cara pandangnya. Ilmu kalam lebih berfokus pada pemikiran filosofis dan logis tentang ajaran Islam, dan berusaha untuk menjelaskan aspek-aspek Islam dengan cara pandang ilmiah. Sementara itu, ilmu tauhid lebih menekankan pemahaman akan hakikat Tuhan, yang tidak dapat ditafsirkan dengan cara pandang ilmiah. Ilmu tauhid juga menekankan pemahaman akan ajaran-ajaran moral dan etika Islam, yang terkait dengan konsep-konsep seperti hakikat Tuhan, kehidupan akhirat, dan keadilan. Kedua cabang ilmu ini juga berbeda dalam cara menangani perbedaan pendapat dan interpretasi. Dalam ilmu kalam, perbedaan pendapat dan interpretasi dapat ditangani dengan cara logis dan rasional, menggunakan konsep-konsep seperti deduksi, induksi, dan analisis logis. Sementara itu, dalam ilmu tauhid, perbedaan pendapat dan interpretasi lebih banyak ditangani dengan cara spiritual, yang menekankan pemahaman dan ketaatan terhadap ajaran-ajaran moral dan etika Islam. Kesimpulannya, ilmu kalam dan ilmu tauhid merupakan dua cabang ilmu yang berbeda dalam agama Islam. Perbedaan utama antara ilmu kalam dan ilmu tauhid adalah cara pandangnya. Ilmu kalam lebih berfokus pada pemikiran filosofis dan logis tentang ajaran Islam, sementara ilmu tauhid lebih menekankan pemahaman akan hakikat Tuhan dan ajaran-ajaran moral dan etika Islam. Dalam kedua cabang ilmu ini, perbedaan pendapat dan interpretasi ditangani dengan cara yang berbeda, yakni dengan cara logis dalam ilmu kalam dan dengan cara spiritual dalam ilmu tauhid. 3. Ilmu kalam adalah sebuah cabang filsafat yang mengeksplorasi masalah teologi melalui cara berpikir rasional Ilmu Kalam adalah cabang filsafat yang mengeksplorasi masalah teologi melalui cara berpikir rasional. Ini adalah cabang filsafat yang berfokus pada metode logis dan filosofis untuk menyelidiki masalah-masalah agama. Menurut para ahlul Kalam, proses rasional dan argumentasi yang tepat dapat digunakan untuk memahami agama, yang berarti mereka sering menggunakan logika untuk mendukung pemahaman mereka tentang agama. Pertanyaan-pertanyaan yang biasanya diajukan dalam ilmu Kalam adalah, misalnya, “Apakah Tuhan ada?” atau “Bagaimana kita tahu bahwa Tuhan ada?”. Di sisi lain, Ilmu Tauhid adalah cabang ilmu agama yang berfokus pada keyakinan tentang Allah dan hubungan antara manusia dan Allah. Masalah-masalah yang biasanya diajukan dalam ilmu Tauhid adalah mengenai sifat Allah, hubungan antara Allah dan manusia, dan bagaimana manusia harus mengakui dan menyembah Allah. Para ahli Tauhid menyatakan bahwa hanya ada satu Allah yang absolut dan maha suci. Mereka juga menyatakan bahwa Allah adalah sumber segala pengetahuan dan bahwa manusia harus menyembah Allah dan mengikuti hukum-hukum yang ditetapkan-Nya. Kedua cabang ilmu ini berbeda satu sama lain dalam beberapa hal. Pertama, Ilmu Kalam berfokus pada masalah teologi dan menggunakan logika untuk menyelesaikannya, sementara Ilmu Tauhid berfokus pada keyakinan tentang Allah dan bagaimana manusia harus menyembah Allah. Kedua, Ilmu Kalam menggunakan metode rasional untuk menyelidiki masalah-masalah teologi, sementara Ilmu Tauhid menggunakan teks-teks agama untuk memahami masalah yang berkaitan dengan Allah. Ketiga, Ilmu Kalam mencakup pertanyaan seperti “Apakah Tuhan ada?”, sementara Ilmu Tauhid mencakup pertanyaan mengenai sifat Allah dan hubungan antara Allah dan manusia. Kesimpulannya, Ilmu Kalam adalah sebuah cabang filsafat yang mengeksplorasi masalah teologi melalui cara berpikir rasional. Ini adalah cabang filsafat yang berfokus pada metode logis dan filosofis untuk menyelidiki masalah-masalah agama. Di sisi lain, Ilmu Tauhid adalah cabang ilmu agama yang berfokus pada keyakinan tentang Allah dan hubungan antara manusia dan Allah. Kedua cabang ilmu ini berbeda satu sama lain dalam beberapa hal, termasuk berfokus pada topik yang berbeda, metode yang digunakan, dan pertanyaan yang diajukan. 4. Ilmu tauhid berfokus pada pengetahuan mengenai keesaan Allah Ilmu tauhid adalah ilmu yang berfokus pada pengetahuan mengenai keesaan Allah. Hal ini berbeda dengan ilmu kalam yang berfokus pada kontroversi teologis. Ilmu tauhid merupakan bagian penting dari agama Islam yang menekankan pada penilaian, pemahaman, penghormatan dan pengakuan akan keesaan Allah. Ilmu tauhid menekankan pada pengetahuan yang berasal dari Quran dan Hadits yang menyatakan bahwa Allah adalah satu. Kata “Tauhid” berasal dari bahasa Arab yang berarti “memusatkan” atau “mengabdikan diri”. Ilmu ini berfokus pada pengetahuan tentang sifat keesaan Allah dan bagaimana kita dapat menyembah-Nya dengan benar. Dengan mengetahui tentang keesaan Allah dan cara beribadah yang benar, kita dapat menghindari kekafiran dan kekufuran. Ilmu tauhid berfokus pada berbagai aspek keesaan Allah. Ini termasuk aspek-aspek seperti zat, sifat, dan perbuatan-Nya. Karena Allah adalah satu, maka Dia tidak memiliki kelompok, seperti yang diklaim oleh sebagian orang. Dia bukan terdiri dari beberapa bagian, dan Dia tidak memiliki anak atau sekutu. Ilmu tauhid juga menekankan pada pentingnya mengesakan nama Allah dan mematuhi perintah-Nya. Ilmu ini menekankan bahwa kita harus mengabdikan diri kepada Allah dan hanya beribadah kepada-Nya. Kita juga harus berusaha untuk mengikuti perintah-Nya dengan sempurna, dan menghindari apa pun yang bertentangan dengan ajaran-Nya. Selain itu, ilmu tauhid menekankan pada pentingnya menerapkan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, dan keadilan dalam hidup kita. Ini penting untuk membantu kita menjadi orang yang lebih baik, yang menghormati dan menyembah Allah. Ilmu tauhid juga menekankan pada pentingnya menghindari penyembahan berhala, kejahatan, dan keinginan duniawi. Dalam kesimpulannya, ilmu tauhid berfokus pada pengetahuan mengenai keesaan Allah, sementara ilmu kalam berfokus pada kontroversi teologis. Ilmu tauhid menekankan pada pentingnya mengesakan nama Allah dan mematuhi perintah-Nya. Ini juga menekankan pada pentingnya menerapkan nilai-nilai kebenaran, kejujuran, dan keadilan dalam hidup kita. Ilmu tauhid adalah bagian penting dari agama Islam yang membantu kita menghormati dan menyembah Allah dengan benar. 5. Tujuan ilmu kalam adalah untuk menjelaskan dan memahami masalah teologi melalui cara berpikir rasional Ilmu kalam merupakan cabang dari teologi Islam yang berfokus pada pemahaman tauhid dan aqidah. Ilmu kalam berasal dari kata “Kalam” yang berarti “pembicaraan” atau “dialektika”. Ilmu kalam telah berkembang sejak abad ke-7 Masehi di wilayah yang sekarang terkenal sebagai Mesir, Syria, Iraq, dan sekitarnya. Ilmu kalam terbagi menjadi dua bagian utama, yaitu ilmu tauhid dan ilmu aqidah. Ilmu tauhid berfokus pada pemahaman tentang Tuhan, sifat-sifatnya, dan hubungan antara Tuhan dan manusia. Ilmu aqidah, di sisi lain, berfokus pada pemahaman tentang tingkah laku manusia, hakikat kehidupan, dan persoalan moral. Ilmu kalam berbeda dengan ilmu tauhid dalam beberapa hal. Ilmu tauhid berfokus pada pemahaman tentang esensi Tuhan, sifat-sifatnya, dan hubungannya dengan manusia. Ilmu tauhid juga menekankan pemahaman tentang ajaran tauhid dan bagaimana mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu kalam, di sisi lain, lebih berfokus pada pemahaman tentang aspek rasional dari tauhid dan aqidah. Ilmu kalam berupaya untuk menyelesaikan masalah teologi dengan memperhatikan aspek rasional dan berpikir kritis. Salah satu tujuan ilmu kalam adalah untuk menjelaskan dan memahami masalah teologi melalui cara berpikir rasional. Dengan menggunakan cara berpikir rasional, ilmu kalam dapat memahami konsep-konsep Islam, seperti tauhid, aqidah, dan teologi, dengan lebih baik. Ilmu kalam juga dapat membantu orang memahami konsep-konsep tersebut dengan lebih baik dan menghindari kesalahpahaman. Dengan cara berpikir rasional, ilmu kalam juga dapat menjelaskan beberapa masalah teologi yang mungkin tidak bisa dijelaskan dengan cara berpikir tradisional. Selain itu, ilmu kalam juga berfokus pada konsep tauhid yang rasional. Dengan memahami konsep tauhid secara rasional, ilmu kalam dapat membantu orang untuk lebih memahami Tuhan dan bagaimana hubungan antara Tuhan dan manusia. Dengan cara berpikir rasional, ilmu kalam juga dapat memahami konsep-konsep aqidah dengan lebih baik. Ilmu kalam juga penting karena dapat membantu orang menghindari penyimpangan ajaran Islam. Dengan cara berpikir rasional, ilmu kalam dapat membantu orang untuk mengidentifikasi dan menghindari penyimpangan dari ajaran Islam. Dengan cara berpikir rasional, ilmu kalam juga bisa membantu orang untuk memahami ajaran Islam dengan lebih baik dan menghindari kesalahpahaman. Dalam rangka mencapai tujuan ini, ilmu kalam menggunakan berbagai metode berpikir rasional. Dengan menggunakan metode berpikir rasional, ilmu kalam bisa membantu orang memahami dan menjelaskan masalah teologi dengan lebih baik. Metode berpikir rasional ini juga dapat membantu orang untuk memahami dan menerapkan ajaran aqidah dan tauhid secara lebih baik. Kesimpulannya, tujuan utama ilmu kalam adalah untuk menjelaskan dan memahami masalah teologi melalui cara berpikir rasional. Ilmu kalam menggunakan berbagai metode berpikir rasional untuk membantu orang memahami dan menerapkan ajaran teologi. Ilmu kalam juga berguna untuk membantu orang memahami dan menghindari penyimpangan dari ajaran Islam. 6. Tujuan ilmu tauhid adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memahami keesaan-Nya Ilmu Kalam dan Ilmu Tauhid adalah dua cabang ilmu yang sering dibicarakan dalam Islam. Kedua ilmu tersebut memiliki beberapa persamaan dan perbedaan yang signifikan. Perbedaan utama antara keduanya adalah bahwa Ilmu Kalam berfokus pada konsep teologi Islam sedangkan Ilmu Tauhid berfokus pada percaya dan mengerti tentang Allah. Ilmu Kalam adalah cabang ilmu yang berfokus pada konsep teologi Islam. Terutama, Ilmu Kalam merupakan sebuah sistem filosofi yang dikembangkan oleh ahli teologi Islam untuk menjelaskan konsep-konsep ajaran agama Islam. Ilmu Kalam terutama berfokus pada konsep-konsep seperti tuhan, wahyu, manusia, iman, kebenaran, keadilan, dan lain-lain. Ilmu Kalam juga memiliki banyak cabang yang membahas topik-topik seperti fiqh, usul fiqh, teologi, kalam, dan sebagainya. Sedangkan Ilmu Tauhid adalah cabang ilmu yang berfokus pada percaya dan mengerti tentang Allah. Ilmu Tauhid adalah suatu cabang ilmu yang melibatkan pemahaman Allah yang berdasarkan wahyu. Ilmu Tauhid menekankan pemahaman Allah yang hakiki, yaitu sebagai Tuhan yang Maha Esa, Maha Agung, dan Maha Kuasa. Ilmu Tauhid juga menekankan pemahaman tentang sifat-sifat Allah, hakikat ibadah, dan menghormati hak-hak dari Allah. Ilmu Tauhid juga membahas topik-topik seperti Tauhid Rububiyah, Tauhid Uluhiyah, Tauhid Asma wa Sifat, dan Akhirat. Tujuan Ilmu Tauhid adalah untuk mendekatkan diri kepada Allah dengan memahami keesaan-Nya. Ilmu Tauhid menekankan pentingnya mengerti dan memahami Allah dengan benar sehingga kita dapat mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan mengerti Allah sebagai Tuhan yang Maha Esa dan Maha Kuasa, kita dapat menjalankan ibadah kita dengan lebih baik dan bersungguh-sungguh. Ilmu Tauhid juga menekankan pentingnya menghormati hak-hak dari Allah, sehingga kita dapat menjalankan kehidupan kita dengan cara yang benar dan sesuai dengan perintah-Nya. Dengan memahami Allah dengan benar, kita dapat menjalankan ibadah dan kehidupan kita dengan lebih baik dan mencapai tujuan akhirat kita. 7. Konsep mendasar dari ilmu kalam adalah bahwa semua masalah teologi dapat diselesaikan melalui logika dan argumen yang rasional Ilmu kalam dan ilmu tauhid adalah dua cabang utama dari teologi Islam. Mereka dibedakan berdasarkan bagaimana mereka menangani aspek-aspek agama dan teologi. Ilmu kalam adalah cabang dari teologi yang menangani masalah teologi dengan menggunakan logika, argumen, dan rasionalisme. Sedangkan ilmu tauhid adalah cabang teologi yang menangani masalah teologi melalui kesaksian. Kedua cabang ini berusaha untuk menjelaskan wujud dan tujuan Allah serta menjelaskan hubungan antara Allah dan manusia. Konsep mendasar dari ilmu kalam adalah bahwa semua masalah teologi dapat diselesaikan melalui logika dan argumen yang rasional. Ilmu kalam adalah cabang teologi yang berfokus pada argumentasi yang berdasarkan logika dan rasionalisme. Menurut ilmu kalam, semua masalah teologi dapat dijelaskan secara logis, tanpa harus mengandalkan iman atau kesaksian. Dengan demikian, ilmu kalam mencoba untuk membuktikan kebenaran sebuah klaim melalui logika dan argumen yang rasional. Sementara itu, ilmu tauhid adalah cabang teologi yang berfokus pada kesaksian. Menurut ilmu tauhid, semua masalah teologi dapat dijelaskan melalui kesaksian dari kitab suci. Menurut ilmu tauhid, semua masalah teologi harus ditangani melalui kesaksian dari kitab suci dan tidak dapat diselesaikan dengan menggunakan logika dan argumen. Kedua cabang teologi ini memiliki tujuan yang berbeda. Ilmu kalam berusaha untuk memahami wujud dan tujuan Allah serta menjelaskan hubungan antara Allah dan manusia dengan menggunakan logika dan argumen yang rasional. Sementara itu, ilmu tauhid berusaha untuk memahami wujud dan tujuan Allah dengan menggunakan kesaksian dari kitab suci. Kedua cabang teologi ini juga memiliki pandangan yang berbeda tentang bagaimana menafsirkan kitab suci. Menurut ilmu kalam, kitab suci harus ditafsirkan secara rasional dan logis. Sementara itu, menurut ilmu tauhid, kitab suci harus ditafsirkan secara kesaksian. Secara keseluruhan, ilmu kalam adalah cabang teologi yang berfokus pada argumentasi yang berdasarkan logika dan rasionalisme. Sedangkan ilmu tauhid adalah cabang teologi yang berfokus pada kesaksian. Kedua cabang ini memiliki tujuan yang berbeda dan pandangan yang berbeda tentang bagaimana menafsirkan kitab suci. Konsep mendasar dari ilmu kalam adalah bahwa semua masalah teologi dapat diselesaikan melalui logika dan argumen yang rasional. 8. Konsep mendasar dari ilmu tauhid adalah bahwa hanya Allah yang dapat menyelesaikan masalah teologi dan kita harus menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya Ilmu Kalam dan Ilmu Tauhid adalah dua cabang ilmu yang berbeda yang dibahas dalam agama Islam. Ilmu Kalam adalah cabang teologi yang membahas masalah teologi, sedangkan Ilmu Tauhid adalah cabang teologi yang membahas masalah akidah. Kedua cabang ilmu ini saling berkaitan dan memiliki persamaan, namun juga memiliki perbedaan yang signifikan. Pertama, konsep mendasar dari Ilmu Kalam adalah bahwa masalah teologi dapat diselesaikan dengan menggunakan logika dan rasional yang diterapkan pada Al-Qur’an dan Hadits. Para ahli Ilmu Kalam menggunakan logika untuk memahami dan menafsirkan teks-teks Al-Qur’an dan Hadits. Mereka menggunakan berbagai pendekatan untuk memecahkan masalah teologi dan mencari jawaban yang sesuai dengan Al-Qur’an dan Hadits. Sedangkan, konsep mendasar dari Ilmu Tauhid adalah bahwa hanya Allah yang dapat menyelesaikan masalah teologi dan kita harus menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Dalam Ilmu Tauhid, para ahli tidak menggunakan logika untuk menyelesaikan masalah teologi, tetapi menggunakan pengetahuan dan pemahaman yang didasarkan pada wahyu Allah. Ilmu Tauhid menekankan pentingnya pemahaman akan tauhid dan ketaqwaan terhadap Allah sebagai cara untuk menyelesaikan masalah teologi. Kedua, Ilmu Kalam lebih menekankan logika dan rasio, sementara Ilmu Tauhid lebih menekankan keimanan dan ketaqwaan. Ilmu Kalam menekankan pada penggunaan logika untuk memahami Al-Qur’an dan Hadits, sedangkan Ilmu Tauhid menekankan pada keimanan dan pemahaman akan tauhid sebagai cara untuk menyelesaikan masalah teologi. Ketiga, Ilmu Kalam lebih banyak menggunakan bahasa Arab klasik, sedangkan Ilmu Tauhid menggunakan bahasa Arab modern. Bahasa yang digunakan dalam Ilmu Kalam lebih rumit dan kompleks, karena banyak diilhami oleh bahasa Arab klasik. Sementara, bahasa yang digunakan dalam Ilmu Tauhid lebih modern dan mudah dipahami, karena banyak diilhami oleh bahasa Arab modern. Keempat, Ilmu Kalam lebih memfokuskan pada masalah teologi, sedangkan Ilmu Tauhid lebih memfokuskan pada masalah akhirat. Ilmu Kalam lebih memfokuskan pada masalah teologi, seperti teori Tuhan, teori kesucian, teori kebenaran, dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan teologi. Sementara, Ilmu Tauhid lebih memfokuskan pada masalah akhirat, seperti iman, taqwa, ibadah, dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan kehidupan akhirat. Kelima, Ilmu Kalam lebih banyak menekankan pada pencarian kebenaran, sedangkan Ilmu Tauhid lebih banyak menekankan pada pencarian kebaikan. Ilmu Kalam lebih banyak menekankan pada pencarian kebenaran melalui logika dan rasio, sementara Ilmu Tauhid lebih banyak menekankan pada pencarian kebaikan melalui iman dan ketaqwaan. Keenam, Ilmu Kalam lebih banyak menekankan pada perdebatan dan diskusi, sedangkan Ilmu Tauhid lebih banyak menekankan pada pengamalan. Ilmu Kalam lebih banyak menekankan pada perdebatan dan diskusi tentang masalah teologi, sementara Ilmu Tauhid lebih banyak menekankan pada pengamalan ajaran-ajaran agama, seperti iman, taqwa, ibadah, dan masalah-masalah lain yang berkaitan dengan akidah. Ketujuh, Ilmu Kalam lebih banyak menekankan pada pencarian jawaban atas masalah teologi, sedangkan Ilmu Tauhid lebih banyak menekankan pada pencarian jawaban atas masalah akhirat. Ilmu Kalam lebih banyak menekankan pada pencarian jawaban atas masalah teologi melalui logika dan rasional, sementara Ilmu Tauhid lebih banyak menekankan pada pencarian jawaban atas masalah akhirat melalui iman dan ketaqwaan. Kedelapan, konsep mendasar dari Ilmu Tauhid adalah bahwa hanya Allah yang dapat menyelesaikan masalah teologi dan kita harus menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya. Ilmu Tauhid menekankan pentingnya pemahaman akan tauhid dan ketaqwaan terhadap Allah sebagai cara untuk menyelesaikan masalah teologi. Para ahli Ilmu Tauhid menekankan pentingnya menyerahkan semua masalah kepada Allah dan menerima segala sesuatu yang diberikan oleh Allah tanpa syarat dan keberatan. Dari penjelasan di atas dapat diketahui bahwa Ilmu Kalam dan Ilmu Tauhid memiliki perbedaan yang signifikan. Konsep mendasar dari Ilmu Kalam adalah bahwa masalah teologi dapat diselesaikan dengan menggunakan logika dan rasional yang diterapkan pada Al-Qur’an dan Hadits, sedangkan konsep mendasar dari Ilmu Tauhid adalah bahwa hanya Allah yang dapat menyelesaikan masalah teologi dan kita harus menyerahkan segala sesuatu kepada-Nya.
perbedaan ilmu kalam dan ilmu tauhid